KEKERASAN TERHADAP MAJIKAN

Dari beberapa kasus, ada pula kekerasan yang dilakukan Pembantu Rumah Tangga (PRT) terhadap majikannya

    GABUNG HARI INI BERSAMA SEKOLAH INTERNET MARKETING TERBESAR DI INDONESIA

    DAPATKAN DISCOUNT 25% UNTUK BULAN PERTAMA

    _______________________________________________________________________

Kamis, 09 Agustus 2007

Dituduh Menganiaya, Majikan Balik Laporkan PRT


Semarang, CyberNews. Yuli Susiasih (36), ibu rumah tangga yang dituduh melakukan penganiyaan terhadap pembantu rumah tangganya (PRT), balik melapor ke polisi, Senin (7/5). Yuli Susiasih atau yang biasa dipanggil Susi itu melaporkan Kansanah (20), dengan tuduhan mencemarkan nama baik keluarganya

"Sebab saya tidak melakukan penganiayaan seperti yang dituduhkan dia (Kansanah-Red). Lagi pula memang tidak ada pemukulan dan penganiayaan," kata Susi usai melapor ke Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polwiltabes Semarang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kansanah melaporkan Susi ke Mapolwiltabes, Selasa (1/5), dengan tuduhan melakukan penganiayaan.
PRT yang baru empat jam bekerja di rumah Susi, Jl Kokrosono No 3, Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara, itu mengaku dijerat kakinya dengan seutas tali, dan dipukul dengan besi cor di bagian pinggulnya.

Bahkan, dengan bukti foto rontgen, Kansanah mencoba meyakinkan kalau tulang pinggulnya mengalami keretakan akibat pukulan tersebut. Akibatnya warga Kampung Karangasem RT 6 RW 2, Sayung, Demak, itu tidak bisa berjalan seperti sedia kala.

Kasus tersebut kini masih dalam penyedikian. Polisi belum bisa menyimpulkan apakah PRT tersebut luka akibat dipukul atau karena faktor lain.
Namun, dari hasil penyelidikan sementara dan berdasar keterangan saksi-saksi, polisi mendapati bahwa penganiayaan tersebut belum terbukti. Terlebih, barang bukti berupa tali dan besi yang disita tidak seperti yang diungkapkan Kansanah.

Hari ini, Susi mendatangi ke Mapolwiltabes dengan didampingi suaminya, Handono (40) dan seorang anaknya yang masih kecil.
Ketika ditanya kemungkinan adanya motif dendam, Susi justru kebingungan. Menurutnya, dia merasa tidak pernah menyakiti Kansanah.

"Saya sendiri tidak tahu kenapa dia bisa (sakit) kayak gitu. Selain itu, saat meninggalkan rumah, dia bisa berjalan dan keadaannya baik-baik saja," ungkap Susi.
"Mungkin sebelumnya dia pernah sakit. Dan bermaksud mencari uang untuk berobat dengan cara seperti itu. Tapi itu mungkin lho ya."

Sedangkan Handono berkeyakinan istrinya tidak bakal sampai hati melakukan penganiyaan terhadap Kansanah. Terlebih, dia kenal baik dengan Sujarti (50), orang tua Kansanah, yang bekerja sebagai anak buahnya sebagai kuli panggul di Pelabuhan Tanjung Emas.

"Malah, setelah kasus itu bapaknya masih kerja dengan saya. Saya tidak ada dendam. Tapi kalau disuruh tanggung jawab, ya saya tidak mau. Sebab kami memang tidak pernah melakukannya," ujar Handono.( fahmi zm/Cn07 )

Sumber : http://suaramerdeka.com/cybernews/harian/0705/07/dar22.htm

Selengkapnya!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

KEMBALI >>>